Hubungan dengan sikap belas kasih di antara orang-orang dan contoh-contoh contoh
bengkelharga.com Mari kita berpikir sejenak jika kita pernah memiliki pengalaman yang menyentuh perasaan kita. Atau, sebaliknya, kita sepertinya benci diabaikan atau dicintai oleh orang lain. Misalnya, ketika Tuan atau Nyonya Guru menegur kami karena menyontek dalam ujian. Atau orang tua kita melarang kita bermain di malam hari agar tidak membantu pekerjaan orang tua kita.
Mengapa guru atau orang tua menyalahkan kita? Semuanya dilakukan karena sayangnya guru atau orang tua memberi tahu kami. Hukum?
Dalam uraian di atas dijelaskan bahwa sikap toleransi tidak berarti membenarkan pendapat lain yang tidak sesuai dengan hak asasi manusia, karena pengertian toleransi itu sendiri juga berarti sikap tindakan yang didasarkan pada kasih sayang di antara orang-orang.
Orang sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, mereka tentu membutuhkan orang lain. Contoh: Sebagian dari penghidupan kita berasal dari kebahagiaan orang lain. Bagian dari kelangsungan hidup kita tergantung pada keberadaan orang lain. Bagian dari kesuksesan kami didasarkan pada keberhasilan orang lain. Bisakah seseorang hidup sendirian di dunia ini tanpa orang lain? Sulit, bahkan tidak mungkin.
Ketergantungan kita juga ada sehubungan dengan perilaku baik dan buruk. Setidaknya kita membutuhkan bantuan orang lain untuk menjadi baik, setidaknya sebagai mitra, teman atau
Seorang saudara yang mengingatkan kita ketika kita lalai, yang membimbing kita ketika kita terhilang, yang membimbing kita ketika kita bingung.
Demikian juga, sebagai siswa, kita sering secara tidak langsung dicintai oleh guru kita dan kedua orang tua, kan? Jika ini masalahnya, itu berarti bahwa guru dan orang tua kita mencintai kita. Misalnya, jika kita terlambat ke sekolah, guru kita akan menyalahkannya karena terlambat. Demikian juga, orang tua kita sering bertanya apakah kita sudah makan? Nah, contoh-contoh ini adalah sikap belas kasih terhadap guru dan orang tua kita terhadap kita. Bisakah kita melakukannya dengan benar?