Pahami Praaksara
Buka baca cepat
Praaksara adalah masa dimana masyarakat belum mengenal tulisan, namun bukan berarti masyarakat pada saat itu belum memiliki budaya. Peninggalan budaya secara literal merupakan hasil manusia di masa lampau. Banyak ilmuwan dunia telah mengeksplorasi untuk mengungkap kehidupan lampau atau yang diketahui (periode Praaksara).
Karena tidak ada peninggalan tertulis pada zaman pra sastra, sumber yang mengungkapkan keberadaannya adalah peninggalan, antara lain berupa fosil, artefak, Ecorak, Ifsefak. Berikut penjelasannya:
Fosil adalah sisa-sisa jejak makhluk hidup berupa tumbuhan, manusia, dan hewan yang telah lama membusuk karena terkubur di dalam tanah selama jutaan tahun (zaman purba).
Artefak adalah benda-benda yang dibuat oleh tangan manusia pada zaman dahulu sebagai alat-alat kuno kehidupan manusia, seperti: dolmen, kapak perunggu, kapak batu, pisau sarkofagus yang terbuat dari bahan tulang, dll.
Ecoraks adalah benda yang telah ditemukan di situs arkeologi dan memiliki makna arkeologi. Namun, benda-benda tersebut tidak pernah diubah oleh manusia. Contohnya meliputi: lingkungan seperti tanduk binatang, arang, tumbuhan dan serbuk sari.
Ifsefak merupakan salah satu faktor lingkungan yang dimodifikasi oleh masyarakat pra-pendidikan untuk memenuhi kebutuhannya, namun mereka tetap bergantung pada alam, misalnya: menjadikan gua sebagai rumah mereka sebagai tempat berteduh.
Baca lebih lanjut: Antioksidan adalah
Prosesnya berlangsung dari jaman Praaksara hingga saat menulis dikenal dalam kurun waktu yang sangat lama. Bagi bangsa Indonesia, era Praaksara berakhir sekitar tahun 400 M atau abad ke-5.
Periode periodisasi sebelum membaca dan menulis meliputi:
Berdasarkan geologi meliputi:
Era Archaeozoic (± 2500 juta tahun yang lalu) adalah masa sebelum kehidupan dimulai
Paleozoikum (± 340 juta tahun) adalah zaman kuno
Era Mesozoikum (251 – 65 juta tahun yang lalu) adalah zaman kuno pertengahan, di mana mamalia, burung, amfibi, dan tumbuhan mulai ada.
Era Neozoikum (60 juta tahun yang lalu) adalah zaman lama yang baru. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua fase, yaitu Tertiary dan Quarter, Zaman Es mulai menyusut, dan makhluk serta manusia mulai hidup.
Kuno di Indonesia
Dari teknologi yang diteliti oleh para ilmuwan, dapat disimpulkan bahwa pembagian zaman purba meliputi:
Jaman Batu
Di antara yang lain:
1. Paleolitik (Paleolitik)
Ini adalah masa ketika orang membuat perkakas yang dibuat secara kasar tanpa diasah atau digosok. Ada dua budaya yang menjadi standar pada zaman ini, yaitu: 1. Budaya Pazitan (Pithecanthropus) 2. Budaya Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis.
Zaman Batu Pertengahan (Mesolitik) merupakan zaman sekunder dimana periode ini berlangsung sekitar 140 juta tahun yang lalu dan tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya, yaitu kehidupan berburu atau mengumpulkan makanan. Namun, pada masa itu, masyarakat juga memiliki tempat tinggal yang cukup permanen dan menanam tanaman sederhana. Biasanya mereka memilih tempat tinggal di pantai (kjokkenmoddinger) dan di gua (abris sous roche), sehingga banyak ditemukan aksi budaya manusia di tempat-tempat ini pada masa itu.
2. Zaman Batu Baru (Zaman Neolitik)
adalah zaman batu muda. Zaman Neolitikum dimulai di Indonesia sekitar 1500 SM. Saat itu manusia mengalami perkembangan pesat dalam pemenuhan kebutuhannya, mulai dari cara mengumpulkan pangan hingga produksi pangan, yaitu melalui pertanian dan peternakan. Saat itu, masyarakat sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Periode ini terbagi menjadi dua periode, yaitu Era Tersier dan Era Kuarter
Baca lebih lanjut: Ribosom adalah
Usia tersier
Periode ini terbagi dalam 5 tahap, yaitu Paleosen, Eosen, Oligosen, Miosen, dan Pliosen. dan bidang bumi yang kemudian digabungkan dipisahkan. Benua Asia saat itu terpisah dan meninggalkan bekas berupa Laut Hitam.
Usia Kuarter
Era ini muncul dan berkembang orang pra-sastra. Zaman ini juga terbagi menjadi dua periode, yaitu Zaman Plesitosen atau Diliuvian, yaitu masa pemuaian es di wilayah utara dunia yang menyebabkan laut di Indonesia surut dan surut sehingga terpapar sunda dan sahul. Kemudian Zaman Holosen atau Alluvian ketika es di Kutub Utara mulai mencair sehingga menyebabkan dataran rendah Indonesia tenggelam dan berubah menjadi lautan, menciptakan ribuan pulau.
BACA JUGA :
- Medan listrik: properti, rumus, garis, kekuatan, hubungan, tujuan, aplikasi
- Polusi air: definisi, sebab, akibat, solusi, contoh
- Litosfer: pengertian menurut para ahli, fungsi, struktur
- Suku Asmat: sejarah, upacara, adat istiadat, tarian, alat musik
- Rumah Adat Bengkulu: struktur, ciri, fungsi, komposisi
- Persamaan kalimat gabungan: definisi, jenis, contoh, dan properti
- Norma kesopanan: definisi, hukuman, sumber, fungsi dan contoh
- Pengertian Kota, Klasifikasi, Perkembangan
- Yang dimaksud dengan budaya adalah: fungsi, unsur, jenis, sifat, bentuk
- Cara Menggunakan Clownfish Voice Changer di Discord
- Bullying adalah: definisi, jenis, akibat dan sebab
- Lisensi adalah: definisi, jenis, manfaat dan contoh